Bisnis.com, MAKASSAR - Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi menilai kesetaraan gender menjadi pekerjaan rumah yang harus diperjuangkan, mengingat perempuan memiliki potensi besar untuk berkontribusi bagi pembangunan daerah/negara.
Sebagai wali kota perempuan pertama di Kota Daeng, Fatmawati pun berkomitmen untuk menggerakkan perempuan-perempuan Makassar agar lebih berdaya serta berjuang memenuhi hak-haknya.
“Untuk itu, kita akan mendorong pengembangan skill bagi kalangan perempuan sehingga mereka bisa lebih berdikari tanpa bergantung sepenuhnya dengan kaum maskulin,” terang Fatmawati, Senin (8/3/2021).
Berdasarkan data tahun 2020 malalui website LBH Mkaassar, Aliansi Gerakan Rakyat mencatat sebanyak 538 perempuan di Sulawesi Selatan sampai saat ini masih mengalami tindak ketidaksetaraan gender. Dalam hal ini, ditemukan banyak kasus di dalamnya seperti tindak kekerasan dalam rumah tangga sebanyak 16 kasus.
Kemudian 15 kasus kekerasan seksual, 407 kasus kekerasan terhadap perempuan akibat konflik agraria yang berkepanjangan. Beberapa identitas perempuan yang menjadi korban kekerasan yakni ibu rumah tangga, mahasiswi, petani, perempuan pesisir, buruh, orang dengan disabilitas, dan kelompok rentan lainnya.
"Tapi kita harus berani menantang, menyerukan tentang bias dan ketidaksetaraan gender, serta membentuk dunia yang inklusif," tegas Fatmawati.
Baca Juga
Perempuan pertama yang menjadi wakil wali kota Makassar itu menambahkan, ia tidak sekadar memberi pernyataan semata. Mengingat, tema yang diusung di hari perempuan internasional sejalan dengan visi-misi Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi.
Yakni restorasi ruang kota insklusi menuju kota nyaman kelas dunia yang "sombere’ dan smart city" untuk semua. Olehnya itu, kota yang dapat dihuni secara nyaman oleh semua orang tanpa adanya diskriminasi gender usia dan golongan.
"Atas nama wakil wali kota, saya juga mengajak kita semua untuk bersama memajukan Makassar. Terutama di awal kepemimpinan kami, ikut membantu dan terlibat langsung di program Makassar Recover yang sudah dilaunching," pungkas Fatmawati.
