Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

400 Unit Huntara Luwu Utara Ditarget Rampung dalam Sebulan

Sebanyak 400 hunian sementara atau huntara saat ini tengah dibangun untuk para korban banjir bandang di Luwu Utara.
Prajurit TNI dari Batalyon Zeni Tempur XIV Hasanuddin membangun fondasi hunian sementara di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Rabu (22/7/2020). Di tahap pertama sebanyak 400 unit huntara akan dibangun untuk korban banjir bandang. Bisnis - Paulus Tandi Bone
Prajurit TNI dari Batalyon Zeni Tempur XIV Hasanuddin membangun fondasi hunian sementara di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Rabu (22/7/2020). Di tahap pertama sebanyak 400 unit huntara akan dibangun untuk korban banjir bandang. Bisnis - Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Sebanyak 400 hunian sementara atau huntara saat ini tengah dibangun untuk para korban banjir bandang di Luwu Utara. Pembangunan huntara oleh Pemprov Sulsel, Pemkab Luwu Utara, serta TNI-Polri ditarget rampung dalam kurun waktu satu bulan.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKP2) Luwu Utara Syamsul Syair mengatakan seluruh pihak mesti berkolaborasi guna mempercepat pembangunan huntara bagi para pengungsi korban bencana banjir bandang.

"Lokasinya di Panampung, Desa Radda, Kecamatan Baebunta dan juga di Masamba. Pembangunan sudah dimulai sejak 22 Juli kemarin," ungkap Syamsul, Kamis (23/6/2020).

Untuk progres hingga hari ini kata Syamsul, aparat TNI mulai merampungkan bagian fondasi dari 400 huntara tersebut. Pembangunan huntara ini tentu menjadi kabar yang menggembirakan bagi para pengungsi.

Sebab pascabanjir bandang yang terjadi terdapat 4.202 rumah warga yang terdampak akibat lumpur yang merendam rumah warga hampir 3 meter. Hal itu, membuat para korban mau tidak mau harus tinggal di tenda pengungsian yang tersebar di sejumlah lokasi.

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani berharap pembangunan huntara tahap pertama itu bisa segera rampung dan dihuni oleh para korban banjir yang kehilangan tempat tinggal.

"Kami ingin memastikan mereka bisa hidup layak meski ditengah pengungsian," ungkap Indah.

Lokasi pembangunan huntara juga telah dikunjungi oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bersama Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla. Dalam kunjungannya Nurdin menyampaikan bahwa pihaknya juga telah menyalurkan dana tanggap darurat sebesar Rp5 miliar.

"Pemerintah tidak akan membiarkan rakyat di sana tidur dan hidup di bawah tenda terpal. Nanti akan muncul masalah baru, penyakit kalau mereka tetap hidup di bawah tenda," kata Nurdin. (k36)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper