Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemda Se-Sultra Didesak Segera Alihkan Anggaran untuk Atasi Corona

Pemda se-Sulawesi Tengagar didesak untuk segera mengalihkan anggaran dalam upaya menangani wabah virus corona.
Ilustrasi tabung penampung cairan untuk kepentingan farmasi yang digunakan dalam uji diagnostik virus corona./Bloomberg
Ilustrasi tabung penampung cairan untuk kepentingan farmasi yang digunakan dalam uji diagnostik virus corona./Bloomberg

Bisnis.com, KENDARI – Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Sulawesi Tenggara mendesak seluruh pemerintah daerah di provinsi itu untuk segera mengalihkan anggaran dalam upaya menangani wabah virus corona jenis baru COVID-19.

Kepala ORI Sultra Mastri Susilo mengutarakan gubernur, bupati, dan wali kota saat ini harus lebih fokus atau responsif untuk melakukan refocusing di perubahan anggaran 2020 untuk pencegahan dan penanganan COVID-19.

"Semua pemda harus fokus pada refocusing anggaran. Artinya, dalam pembahasan perubahan anggaran 2020 harus diutamakan untuk penanganan COVID-19," ujarnya di Kendari pada Rabu (15/4/2020).

Dia mengatakan hingga saat ini belum semua melakukan perubahan anggaran dalam penanganan wabah virus corona. Apalagi, lanjutnya, untuk penanganan virus ini bukan hanya menangani penyakit, tapi juga memikirkan masyarakat yang rentan terkena.

"Selain masyarakat yang terdampak adanya wabah ini, kita juga harus memikirkan tenaga kesehatan yang selalu menjadi garda terdepan dalam menangani virus ini. Oleh karena itu, refocusing anggaran harus segera dilakukan," tutur Mastri.

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari Subhan mengungkapkan DPRD dan Pemkot sudah melakukan refocusing anggaran pada rapat internal antara DPRD dan Pemkot. Kedua pihak sepakat mengalokasikan anggaran Rp66,6 miliar untuk penanganan COVID-19.

"Rp66,6 miliar itu kita dapatkan berdasarkan hasil hitung-hitungan yang kita dapatkan dari DAK (dana alokasi khusus), pergeseran anggaran dari beberapa dinas, dana kelurahan, termasuk dana kegiatan dewan dan reses kita alihkan untuk menangani COVID-19 ini," ungkap Subhan.

Menurut data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra, hingga 15 April 2020 pukul 09.00 WITA ada 16 warga yang dinyatakan positif terserang COVID-19, satu sudah sembuh dan sudah diizinkan pulang ke rumahnya, satu orang meninggal dunia. Sementara 14 pasien lainnya menjalani perawatan isolasi di RS Bahteramas.

Selain itu ada 95 orang yang berhubungan dengan pasien COVID-19 namun tidak mengalami gejala sakit, 350 orang dalam pemantauan, dan 14 pasien dalam pengawasan terkait penularan virus corona di Sultra.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper