Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Dorong Investasi di Sektor Peternakan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memperkuat investasi di sektor peternakan, salah satu strateginya dengan menggandeng pemerintah Australia.
Ilustrasi peternakan sapi./Antara
Ilustrasi peternakan sapi./Antara

Bisnis.com, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memperkuat investasi di sektor peternakan, salah satu strateginya dengan menggandeng pemerintah Australia.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PM-PTSP), AM Yamin menyebut, kerja sama itu merupakan penjajakan awal dalam menggenjot nilai investasi di sektor pertanian.

"Kerja sama yang dilakukan Pemprov Sulsel dan Australia diharapkan mampu memberdayakan peternak rakyat agar bisa berkembang berskala ekonomi," kata Yamin, Rabu (15/5/2019).

Sejauh ini kata dia, nilai investasi untuk sektor peternakan di Sulsel masih relatif kecil. Meski belum bisa menyebutkan angka pastinya, namun Yamin menyatakan Sulsel memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan sektor peternakan.

Apalagi, merujuk pada data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH), Sulsel masih memiliki lahan tidur seluas 13.000 di Seko dan 10.000 hektare di Rampi, Luwu Timur yang akan dimanfaatkan menjadi lahan peternakan sapi.

Rencana Pemprov Sulsel dalam menggenjot nilai investasi di sektor peternakan mendapat dukungan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dalam hal ini BPKM turut mempromosikan sejumlah investasi di sektor peternakan yang dimiliki Sulsel kepada Konsulat Jenderal Australia untuk Indonesia.

"Untuk investasi di sektor peternakan sebenarnya Sulsel masih sangat baru. Karenanya kami masih melakukan pendampingan," ungkap Deputi Kerjasama Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo di Makassar.

Meski secara resmi kerja sama dilakukan langsung oleh Pemprov Sulsel kepada Konjen Australia, namun BKPM juga ingin berperan dalam memfasilitasi keinginan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dalam mewujudkan visinya menjadikan Sulsel sebagai lumbung ternak sapi di Indonesia.

Wisnu menjelaskan, untuk mengoptimalkan penanaman modal di sektor peternakan diperlukan keterlibatan akademisi dan generasi muda untuk mengeluarkan solusi kreatif atas permasalahan yang dihadapi pada sektor tersebut. Dengan begitu, otomatis banyak orang yang akan tertarik untuk menanamkan modalnya di sektor peternakan.

Secara nasional BKPM mencatat, nilai investasi di sektor peternakan dari tahun ke tahun hanya meningkat sekitar 1% atau sekitar $1 miliar. Sementara untuk demand atau permintaan konsumen terus mengalami peningkatan hingga 4%. Jadi rerata pertumbuhan investasi sektor peternakan di Indonesia hanya sekitar Rp100 miliar per tahun.

"Kita punya potensi yang besar di sektor peternakan, tapi tidak dibarengi dengan SDM yang memadai. Olehnya itu sebagai langkah awal, Konjen Australia membawa para tenaga ahli sebagai delegasi untuk melakukan riset terlebih dahulu," jelas Wisnu.

Konjen Australia, Richard Mathews menambahkan, untuk mengawali kerja sama dengan Pemprov Sulsel, pihaknya telah siap dengan membawa 20 delegasi dari Australia untuk melakukan riset di sektor peternakan Sulsel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper