Bisnis.com, MAKASSAR — Produktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Makassar atau TPM pada semester pertama berjalan tahun ini mencapai sekitar 45.000 TEU's rerata per bulan.
Realisasi tersebut diklaim mengalami tren positif meski masih dalam skala pertumbuhan yang relatif terbatas dibandingkan dengan kinerja tahun lalu.
Menurut General Manager TPM Yosef B. Rohy, tren tersebut ditopang pula oleh geliat perekonomian serta kinerja aktivitas ekspor impor yang melalui TPM pada semester pertama berjalan tahun ini.
"Untuk kumulatifnya [volume bongkar muat] belum terdata secara komprehensif, tetapi jika dirata-rata arus peti kemas yang terlayani di TPM sebanyak 45.000 TEU's per bulan sepanjang berjlannya semester pertama ini," katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (25/8/2018).
Selain itu, posisi Makassar sebagai gerbang perekonomian KTI menjadikan TPM sebagai titik konsolidasi pengiriman barang dengan menggunakan peti kemas, sehingga memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas bongkar muat.
Yosef mengemukakan, hal tersebut tercermin dari angka kunjungan kapal atau call di TPM yang juga mengalami peningkatan pada tahun ini.
Kondisi tersebut kerap memicu terjadinya antrean kapal yang hendak sandar untuk melakukan kegiatan bongkar maupun muat di TPM, meski tidak terlalu berpengaruh terhadap tingkat layanan operator.
"Seperti yang terjadi saat periode Ramadan lalu, barang [peti kemas] yang masuk melalui TPM itu mengalami kenaikan, kapal yang datang juga kerap datang bersamaan sehingga terjadi antrian. Tetapi sebenarnya, kapasitas layanan kami masih sangat memadai," tutur dia.
Adapun kapasitas peralatan di TPM Pelindo IV saat ini diperkuat oleh 7 unit Container Crane (CC) yang ditempatkan sepanjang dermaga 850 meter.
Lalu ada pula rubber tyred gantry (RTG) sebanyak 18 unit, yang mana menopang layanan TPM hingga 25 box per jam per alat atau sekitar 200.000 box per tahun per crane untuk titik paling optimal.
Sebagai informasi, kapasitas terpasang TPM yang merupakan kelolaan dari PT Pelindi IV tersebut mencapai 700.000 tweentyfooot equivalent unit's (TEU's) per tahun.
"Secara tahunan, realisasi bongkar muat memang masih berada di bawah kapasitas terpasang, yakni sekitar 550.000-600.000 TEU's. Dalam beberapa tahun ke depan, sudah pasti akan menyentuh level maksimal, namun antisipasi sudah disiapkan melalui MNP," kata Yosef.