Bisnis.com, MAKASSAR - Penggunaan uang elektronik Bank Mandiri pada ruas tol di Kota Makassar secara rerata harian mencapai 28.512 transaksi menyesuaikan dengan trafik kendaraan yang melintas pada ruas berbayar tersebut.
RCEO Bank Mandiri Sulawesi dan Maluku, Herry Rukmana mengemukakan sosialiasi secara berkelanjutan bersama dengan pihak terakit lainnya terus dilakukan agar lebih meningkatkan pemanfaatan uang elektronik sebagai alat pembayaran di ruas tol.
Menurut dia, sejak pemerintah menerapkan kebijakan penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran di ruas tol, penetrasi perseroan juga terus diintensifkan sehingga menjadi menjadi pilihan pengguna sejauh ini untum ruas tol di Makassar.
"Fasilitas penunjang juga kami siapkan, salah satunya melalui penyediaan fasilitas isi ulang uang elektronik pada gerbang tol di Makassar. Lebih memudahkan konsumen dan untuk jangka panjang bisa ikut meningkatkan pengguna uang elektronik kami," katanya, Senin (19/3/2018).
Hal tersebut dikemukakan Herry usai peluncuran fasilitas isi ulang atau top up uang elektronik Bank Mandiri yang ditempatkan pada rua tol di Makassar dan memungkinkan di akses secara personal oleh nasabah.
Adapun layanan top up itu berada pada 9 gardu tol (GT) Makassar diantaranya GT Cambayya, GT Kaluku Bodoa, Tamalanrea, Parangloe, Ramp Parangloe serta Ramp Bira Barat yang mencatatkan trafik kendaraan relatif tinggi.
Menurut Herry, penyediaan layanan tersebut menjadi bagian dari komitmen perseroan dalam menciptakan ekosistem non tunai di Makassar sesuai dengan tujuan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang digalakkan pemerintah.
Regional Operation Head Bank Mandiri Sulawesi dan Maluku Tonggo Marbun menambahkan, fasilitas top up tersebut telah melalui tahapan uji coba dengan pemanfaatan terbatas sejak awal bulan ini dan bahkan telah mencatatkan kuantitas transaksi hingga 3.200 kali.
"Padahal belum kami luncurkan secara resmi waktu itu, tetapi sudah cukup banyak yang melakukan top up melalui layanan ini. Kedepannya tentu kami optimistis penyediaan layanan ini bisa lebih meningkatkan pengguna uang elektronik Mandiri," katanya.
Adapun nominal isi ulang yang disiapkan melalui fasilitas tersebut mulai dari Rp50.000, Rp100.000 hingga Rp200.000 sesuai dengan kebutuhan dari nasabah atau pemeang uang elektronik atau e-Money Bank Mandiri.
Sejauh ini, kuantitas transaksi dengan penggunaan e-Money Bank Mandiri pada ruas tol Makassar mencatatkan komposisi hingga 26% terhadap total transaksi atau trafik kendaraan yang melintas.
Direktur Utama Bosowa Marga Nusantara-operator tol di Makassar-, Anwar Toha berharap penyediaan layanan isi ulang dari Bank Mandiri tersebut bisa diikuti perbankan lain penerbit uang elektronik sehingga membuat trafik lebih cepat dengan pembayaran nin tunai.
"Selama ini, kerap terjadi kepadatan di gerbang tol karena belum seluruhnya pengguna jasa menggunakan uang elektronik, masih konvensional. Di mana salah satu kendalanya itu persoalan fasilitas isi ulang di tol belum optimal," katanya.
Anwar menyebutkan, sejauh ini total trafik ekuivalen dengan transaksi pembayaran sebanyak 110.000 per hari di mana 54% diantaranya menggunakan produk uang elektronik sebagai alat pembayaran.
Kemudian khusus untuk transaksi non tunai dengan penggunaan e-Money Bank Mandiri mengambil porsi hingga 48% atau sama dengan 28.512 transaksi per hari.
