Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelistrikan Interkoneksi Gorontalo-Sulut Surplus 50 MW

PLN menyatakan bahwa saat ini sistem kelistrikan interkoneksi Gorontalo - Sulut telah surplus hingga 50 Mega Watt (MW).
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, MANADO - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan bahwa saat ini sistem kelistrikan interkoneksi Gorontalo - Sulut telah surplus hingga 50 Mega Watt (MW).

Direktur Bisnis Regional Sulawesi PT PLN, Syamsul Huda mengakui bahwa kondisi saat ini berbeda dengan beberapa tahun lalu di mana ketersediaan daya masih menjadi penyebab utama permasalahan PLN dalam melayani kebutuhan listrik untuk masyarakat.

"Oleh karenanya saat ini fokus PLN sudah beralih ke bagaimana menyalurkan listrik ke masyarakat," tuturnya seperti siaran resmi yang diperoleh Bisnis, Rabu (1/11).

Menurutnya pembangunan sejumlah pembangkit serta jaringan transmisi dan distribusi akan terus dilakukan PLN untuk menambah pasokan listrik guna mencukupi kebutuhan listrik di Gorontalo yang terus meningkat.

Huda memaparkan bahwa terkait rencana tersebut dibatas, akan diwujudkannya dengan dibagi dalam tiga kategori yaitu pembangkitan di mana terdapat 6 proyek dengan total kapasitas pembangkit sebesar 139,4 MW.

Selanjutnya transmisi, terdapat 3 proyek tambahan jaringan transmisi sepanjang 280 kms, dan PLN juga akan membangun 11 Gardu Induk dengan kapasitas 130 MVA di Gorontalo.

Syamsul Huda menerangkan bahwa dari segi pelayanan listrik ke pelanggan, saat ini rasio elektrifikasi di Gorontalo telah mencapai 84,90%, di mana dari total sebanyak 735 desa di sana, hanya tinggal 22 desa yang belum berlistrik.

Menurutnya kendala yang dihadapi untuk menerangi desa-desa tersebut dikarenakan akses penyambungan jaringan ke beberapa desa tersebut harus melewati areal konservasi hutan lindung.

"Sehingga tidak mudah bagi PLN untuk mendapatkan izin menarik jaringan menuju beberapa desa tujuan," ujarnya.

//2018 Seluruh Sulawesi Teraliri Listrik//

Sementara itu, di sisa tahun ini, PLN akan melistriki 4 desa lagi di Gorontalo dan 19 desa lainya pada 2018 mendatang.

Huda bahkan juga menargetkan tidak hanya Gorontalo, namun seluruh desa di Sulawesi dapat berlistrik pada akhir 2018.

Sementara itu, untuk mengantisipasi agar tidak ada kenaikan harga listrik dalam beberapa tahun kedepan, PLN juga telah melakukan efisiensi di segala lini.

Salah satunya dengan melakukan efisiensi di sektor energi primer, yakni dengan mengurangi pengoperasian pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar BBM dengan pembangkit berbahan bakar lebih murah seperti batubara, air, dan geothermal.

Hal tersebut dimaksudkan agar dapat memperoleh harga rata-rata BPP yang lebih murah. Saat ini harga rata-rata BPP PLN Wilayah Suluttenggo sebesar Rp2,195,- sedangkan harga jual rata-rata sebesar Rp995,-.

Lantas guna menurunkan BPP tersebut, terutama di daerah-daerah terpencil, PLN melakukan kerjasama dengan UI dan ITB dalam mengembangkan teknologi untuk menghasilkan listrik yang murah.

"Diharapkan dengan adanya kerjasama tersebut dapat mewujudkan ketersediaan listrik yang murah untuk masyarakat di pedesaan", ujarnya.

Huda menambahkan bahwa sejumlah pernyataan yang disampaikannya tersebut juga telah disampaikan dihadapan Para anggota dewan dari Komisi VII DPR RI saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Gorontalo, Senin (30/10).

Rombongan komisi VII yang diketuai oleh Satya Yudha tersebut juga melakukan peninjauan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Telaga yang telah beroperasi selama kurang lebih 31 tahun.

Sementara dalam pertemuan dengan Komisi VII tersebut, Satya mengungkapkan agenda kunker dimaksudkan untuk memfasilitasi PLN, guna menyampaikan secara langsung mengenai kendala yang dihadapi di sejumlah lapangan tersebut kepada pemerintah.

Selain itu Satya turut menyoroti beberapa hal seperti kondisi kelistrikan di Gorontalo, tingkat kenaikan rasio elektrifikasi serta upaya PLN dalam menyikapi Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik di luar Jawa, khususnya di Sulawesi yang terbilang cukup mahal, agar dapat diturunkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler