Bisnis.com, MANADO – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meresmikan lima proyek sumur bor air tanah hasil kegiatan Badan Geologi - Kementerian ESDM tahun anggaran 2016 yang dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (21/10/2017).
"Kami ucapkan terimakasih atas dukungan masyarakat dan semua pihak, sehingga bisa hadir sumur bor air tanah di desa ini," tuturnya disela Peresmian Sumur Bor Air Tanah di Desa Warisa, Kampung Baru, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut.
Jonan berharap setelah selesainya pembangunan itu dan dihibahkan kepada desa setempat, agar dapat dijaga dan dikelola dengan baik oleh pemerintah desa untuk kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan air bersih.
"Ini kemampuannya bisa menghasilkan dua liter per detik atau 120 liter per menit. Kalau beroperasi sehari sekitar delapan jam, maka ia menghasilkan lebih dari 60.000 liter dan saya kira ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 700 warga Desa Warisa yang tingkat konsumsi hariannya sekitar 15 liter per jiwa."
Menteri Jonan juga berharap ke depan dalam pengoperasian sumur bor air tanah tersebut dapat menggunakan energi listrik sehingga bisa lebih efisien. Pasalnya, paket pengerjaan proyek ini masih menggunakan tenaga diesel, sehingga memerlukan solar untuk operasionalnya.
"Ke depan jangan pakai diesel, tapi pakai listrik saja. Kan di daerah sini sudah ada tiang listrik sehingga bisa lebih murah biaya operasionalnya. Karena dari semula paket pengerjaan sumur bor ini memang diarahkan di wilayah yang susah air dan jauh dari jangkauan listrik," ujarnya.
PLT Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan lima titik lokasi sumur bor air tanah yang diresmikan tersebut tersebar di Kabupaten Minahasa Utara dua titik, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa, dan Kota Bitung.
"Kegiatan yang hari ini diresmikan secara simbolis di Desa Warisa, Kampung Baru, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara adalah hasil pekerjaan tahun anggaran 2016 dan kini dihibahkan kepada Pemda," ujarnya.
Rida menambahkan bahwa penggunaan anggaran untuk pembuatan sumur bor tersebut menghabiskan kisaran Rp400 juta - Rp500 juta, tergantung wilayah, kedalaman bor, dan tingkat kesulitannya mendapatkan air tersebut.
Anggota Komisi VII DPR RI Bara Hasibuan menyatakan bahwa sebagai satu-satunya anggota dewan perwakilan Sulawesi Utara yang duduk di Komisi VII mengucapkan banyak terimakasih atas terlaksananya proyek tersebut.
"Kami ucapkan banyak terimakasih karena ini bantuan luar biasa karena dengan ini maka masyarakat Sulut semakin mudah mendapatkan air bersih," ujarnya. Pihaknya juga mendorong peningkatan anggaran, seiring kemungkinan peningkatan penyediaan proyek sejenis di wilayah Sulawesi Utara.
"Kami akan terus menggali kerja sama dengan pemerintah untuk dapat terus memberikan sesuatu yang baik bagi masyarakat Sulut," terangnya.
Sementara Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengucapkan terimakasih atas hibah sumur bor air tanah tersebut. "Ini sesuai dengan visi-misi Presiden Jokowi yang akan membangun Indonesia dari pinggiran. Ini menandakan pemerintah sangat peduli kepada rakyat," ujarnya.
Pihaknya berharap sumur bor tersebut dapat dikelola oleh BUMDes dengan dana desa sehingga tidak membebani masyarakat. "Tahun depan kami harapkan ada penambahan 15 sumur bor lagi di Sulut berdasarkan hitung hitungan kebutuhan kami," ujarnya.
Ahmad, Warga Desa Warisa menambahkan bahwa dirinya merasa senang dengan kahadiran sumur bor tersebut. Pasalnya, dirinya kini tak perlu berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih guna mencukupi kebutuhan sehari-harinya seperti yang dilakukannya selama ini.