Bisnis.com, MAKASSAR - Kedutaan Besar Swiss bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah melakukan penjajakan kerja sama di beberapa sektor potensial untuk memperkuat hubungan yang telah terjalin selama ini.
Setidaknya ada 4 sektor yang diproyeksi memiliki peluang besar dikembangkan yakni energi terbarukan, pendidikan vokasi, transportasi, dan pariwisata.
Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste, dan Asean, Olivier Zehnder, mengatakan selama ini hubungan antara pihaknya dan Pemprov Sulsel berjalan baik dengan telah beroperasinya sejumlah proyek Pemerintah Swiss di wilayah ini.
Seperti pada Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) di Kabupaten Bone, Luwu, Soppeng, dan Luwu Timur; Skills for Competitiveness (S4C) di Bantaeng; dan program pengembangan pariwisata berkelanjutan di Toraja.
Program Swisscontact di Sulsel bahkan telah berhasil dijalankan dengan agenda pelatihan keterampilan tenaga kerja dan pengembangan rantai pasok kakao.
Dalam sektor pendidikan, sejumlah politeknik di Sulsel juga telah menjadi mitra dalam program Skills for Competitiveness (S4C) yang didukung Pemerintah Swiss melalui Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi di Swiss atau SECO.
Baca Juga
Kali ini, kerja sama itu akan diperkuat lagi ke 4 sektor tersebut dengan sasaran pembangunan kapasitas, transfer teknologi, serta program kerja sama teknis.
"Kami harap kolaborasi ini bisa semakin memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Swiss, khususnya di tingkat provinsi, dalam mendorong pembangunan inklusif dan berkelanjutan," papar Olivier Zehnder di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Sulsel, Rabu (7/5/2025).
Dia juga menambahkan bahwa kunjungannya ke Sulsel merupakan bagian dari program kerja sama pembangunan Indonesia–Swiss 2025–2028, yang mencakup penguatan efisiensi sektor publik dan daya saing ekonomi, pengembangan infrastruktur berkelanjutan, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi.
Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi mengatakan wilayahnya memiliki potensi besar di beberapa sektor, utamanya bidang energi bersih.
Maka dari itu pihaknya sangat membuka diri terhadap dukungan program pelatihan keterampilan berbasis industri untuk bisa menyiapkan tenaga kerja yang semakin terampil.
"Kami juga melihat peluang kolaborasi di sektor pariwisata dan transportasi perkotaan yang dapat dikembangkan lebih lanjut bersama Swiss," tutur Fatmawati.