Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Usaha Rakyat BRI di Sulsel Mayoritas untuk Segmen Mikro

Sebanyak 88,24% atau Rp7,2 triliun KUR BRI di Sulsel disalurkan khusus untuk nasabah penerima KUR mikro.
Ilustrasi usaha mikro./Ist
Ilustrasi usaha mikro./Ist

Bisnis.com, MAKASSAR — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tercatat telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan (Sulsel) sebesar Rp8,16 triliun sepanjang tahun ini sampai triwulan III/2023 untuk lebih dari 170.000 nasabahnya.

Regional CEO BRI Makassar Hendra Winata mengatakan dari total KUR yang telah disalurkan tersebut, sebanyak 88,24% di antaranya atau Rp7,2 triliun disalurkan khusus untuk nasabah penerima KUR mikro.

Begitupun dengan outstanding KUR selama ini di Sulsel yang telah mencapai Rp23,1 triliun, sebanyak 84% di antaranya atau 19,4 triliun juga disalurkan untuk penerima KUR mikro. Tercatat secara outstanding, nasabah yang telah menerima KUR di Sulsel mencapai 529.000.

"Kami menjadi bank dengan penyaluran KUR tertinggi di Sulsel, dan sebagian besar kami salurkan untuk KUR mikro. Secara umum pun kami tidak membatasi kouta untuk penyaluran KUR tahun ini, jadi siapapun yang ingin mengajukan, bisa kami proses," paparnya, Rabu (1/11/2023).

Hendra menambahkan pihaknya kini tengah membentuk klaster ekonomi untuk memudahkan penyaluran KUR di Sulsel, misal klaster ayam petelur, klaster jagung, sampai klaster kelompok nelayan. Klaster ini diharapkan akan memudahkan pembinaan para nasabah dan penyalurannya.

"Kalau ada klaster kami akan sangat menekankan, silahkan langsung ke BRI unit terdekat untuk komunikasi dan bantuan di luar itu," katanya.

Selain itu pihaknya juga tengah berusaha memaksimalkan penyaluran KUR terutama serapan untuk sektor pertanian. Dia mengakui kendala kekeringan yang melanda wilayah ini membuat penyaluran kredit untuk sektor tersebut masih bisa ditingkatkan. Oleh karena itu pihak BRI meyakini penyaluran KUR untuk sektor pertanian di Sulsel akan semakin tinggi akhir tahun ini seiring musim hujan yang akan terjadi.

"Beberapa daerah kan belum bisa tanam karena hujan belum turun, kami menduga para petani ada yang belum ambil KUR karena masalah ini. Seharusnya Oktober-November mulai hujan, tapi sekarang belum. Di mana mereka seharusnya sudah mulai mengambil, tapi akhirnya ditahan dulu sampai nanti hujan," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper