Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MRT Makassar Sebaiknya Jangan Dibangun Dulu, Ini Asumsinya

Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Makassar dinilai belum akan memberi dampak signifikan terhadap ekonomi Makassar dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun Asean, Jakarta, Minggu (4/12/2022)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun Asean, Jakarta, Minggu (4/12/2022)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MAKASSAR - Pembangunan mass rapid transit (MRT) Makassar diproyeksi belum akan memberi dampak signifikan terhadap proses pembangunan ekonomi Makassar dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Biaya yang sangat mahal dengan tingkat risiko penumpang yang rendah, dikhawatirkan justru memberi efek buruk untuk akselerasi ekonomi wilayah ini.

Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Hamid Paddu menilai jika Makassar belum membutuhkan MRT karena diproyeksi justru akan merugikan investor. Dia menyarankan, pemerintah harusnya fokus saja terlebih dahulu ke transportasi massal yang ada saat ini dan perbaikan akses jalan.

Setiap pembangunan infrastruktur, dikatakan Hamid tentu akan mendorong akselerasi yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Terutama di Makassar akan berkaitan erat dengan pembangunan jalan tol maupun kereta api karena akan saling terintegrasi.

Hanya saja jika dilihat dari volume manusia yang menggunakan transportasi massal di Makassar, dikhawatirkan MRT tidak bisa menghasilkan keuntungan. Hal ini mengingat biaya pembangunan MRT yang sangat besar, rencana pembangunan jalur yang tidak begitu panjang, dan kondisi lalu lintas Makassar yang belum terlalu padat jika dibandingkan di Jakarta.

"Macet Makassar belum terlalu berarti dibanding Jakarta atau Pulau Jawa. Kemudian MRT biayanya sangat besar dibandingkan dengan manfaatnya. Jika dilihat jangka menengahnya 5-10 tahun bisa tidak kembali (modalnya) karena tidak banyak manusia yang akan naik. Beda dengan Jakarta yang volume manusia padat sekali sehingga sekali jalan bisa 1000 penumpang, nah Makassar bisa saja ndak dapat," paparnya kepada Bisnis, Senin (28/8/2023).

Oleh karena itu, Hamid mengatakan jika sebaiknya pemerintah lebih fokus membenahi transportasi massal lain seperti Taman Bus dan kereta api saja karena keuntungannya yang lebih jelas. Selain itu, akses jalan di Makassar juga masih diperlebar atau diperbaiki, sehingga masyarakat akan lebih membutuhkan hal tersebut.

"Kita mungkin perlukan (MRT), tapi kalau 5-10 tahun ke depan mungkin belum. Kebutuhan masyarakat masih jalur darat dulu. Sebaiknya transportasi lain atau akses diperbaiki atau jalan tol yang diperluas karena masih bisa. Jangan sampai MRT banyak yang gunakan tapi di awal-awal saja, terus kemudian sepi dan tidak beroperasi, kan sama saja merugikan semua pihak," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper