Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Bersaing Dapat Kontrak Pembangunan RS Ainun Habibie

Badan usaha milik negara dan anak usaha diestimasi bakal memenangi lelang pengusahaan Rumah Sakit dr. Hasri Ainun Habibie di Gorontalo.
Ilustrasi: Tenaga medis memeriksa peralatan di ruang ICU Jantung Rumah Sakit TNI AL Dr Ramelan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (14/9/2018)./ANTARA FOTO/Moch Asim
Ilustrasi: Tenaga medis memeriksa peralatan di ruang ICU Jantung Rumah Sakit TNI AL Dr Ramelan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (14/9/2018)./ANTARA FOTO/Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA — Badan usaha milik negara dan anak usaha diestimasi bakal memenangi lelang pengusahaan Rumah Sakit dr. Hasri Ainun Habibie di Gorontalo.

Pasalnya, pada tahap prakualifikasi di proyek tersebut, peserta yang lulus hampir seluruhnya dari kalangan BUMN.

Berdasarkan pengumuman Pemerintah Provinsi Gorontalo yang dikutip Bisnis.com, Rabu (28/11/2018), dua konsorsium BUMN dinyatakan lulus prakualifikasi.

Mereka adalah konsorsium PT Adhi Karya Tbk.-PT Brantas Abipraya dan konsorsium PT Wijaya Karya Tbk.-PGAS Solution-RS Pelni.

Selain dua konsorsium itu, panitia lelang juga meluluskan dua BUMN lain, yaitu PT PP (Persero) Tbk. dan PT Nindya Karya (Persero). Tahap prakualifikasi RS Ainun Habibie digelar sejak 17 Oktober 2018 hingga 1 November 2018.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, tahap prakualifikasi sempat diulang karena pada tahap pertama Pemprov Gorontalo tidak mendapatkan peserta yang lulus.

Peserta yang lulus prakualifikasi bakal bersaing untuk memperebutkan kontrak berdurasi 20 tahun dengan ketersediaan layanan (availability payment) sebagai skema pengembalian investasi. Badan usaha yang memenangi proyek diharuskan menyediakan modal minimal 30% dari perkiraan nilai proyek Rp802,14 miliar.

Secara umum, kerja sama pengembangan RS Ainun Habibie mencakup pembangunan, pengadaan alat medis dan nonmedis, serta pemeliharaan fasilitas kesehatan rumah sakit.

Selain itu, kerja sama juga meliputi pembangunan sistem informasi manajemen rumah sakit, peningkatan kapasitas tenaga medis dan nonmedis, serta perawatan insenerator.

Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan bahwa pengembangan RS Ainun Habibie perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Pasalnya, saat ini di Gorontalo tidak ada rumah sakit rujukan tipe B yang bisa menerima pasien rujukan BPJS.

"Kami ingin meningkatakan infrastruktur kesehatan, di antaranya RSUD Hasri Ainun Habibie. Namun, karena keterbatasan anggaran, dilakukan skema KPBU [kerja sama pemerintah dengan badan usaha]," jelas Rahim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper