Bisnis.com, MAKASSAR – Operator seluler XL Axiata melibatkan sebanyak 100 pelajar SMA/SMK di Sulsel untuk kemudian mengikuti kegiatan XYCL 2018 yang dipusatkan di Makassar.
Adapun XL Axiata Youth Leadership Camp (XYCL) sendiri merupakan program yang diinisiasi perseroan untuk memfasilitasi para pelajar meningkatkan kapasitas pada beberapa aspek agar menjadi generasi muda berkualitas dan berprestasi.
GM Finance & Management Services North Region XL Axiata Mozes Haryanto Baottong mengemukakan XYCL menjadi pengembangan dari program XL Future Leaders, yang mana diharapkan lebih banyak menjangkau generasi muda berbagai segmentasi tingkatan pendidikan.
"XL Future Leaders khusus untuk jenjang mahasiswa, sedangkan XYCL untuk kalangan pelajar SMA/SMK. Tujuan utama kami, mendorong lahirnya generasi muda unggul berkarakter yang di masa mendatang akan bisa meneruskan kepemimpinan di berbagai bidang," katanya dalam pembukaan XYCL 2018, Jumat (24/8/2018).
Adapun XYLC akan diselenggarakan dengan durasi dua hari satu malam, dengan kurikulum yang meliputi Critical and Creative Thinking, Communications, Problem Solving, Collaborating & Digital Team Work, Improve Leadership Games dan Inspiring Social Media.
Dengan mengikuti program ini, perseroan berharap para peserta akan mendapatkan manfaat kemampuan komunikasi yang efektif, terbentuk cara berpikir kritis dan kreatif dengan cara yang lebih praktis dan sistematis, terlatih kemampuan problem solving dan agility, serta tertanamn kemampuan untuk menjadi adaptive dan collaborative.
Selain itu, peserta juga akan bisa dapat mengenal dan membiasakan penggunaan teknologi digital untuk efektitas kerja tim.
"Secara teknis, para peserta pun akan mendapatkan mentoring secara berkelanjutan dari para mahasiswa peserta XLFL dan tentunya akan mendapatkan sertifikat dari XL Axiata," ujarnya.
Khusus di Makassar, para peserta XYCL 2018 berasal dari perwakilan 53 SMA/SMK se-Sulawesi Selatan yang mana sebelumnya telah melalui penjaringan.
Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Irman Yasi Limpo mengatakan untuk menuju era informasi, ada banyak kompetensi yang harus dimiliki oleh generasi muda.
Selain hardskills yang sudah banyak diajarkan di sekolah, mereka memerlukan juga softskills yang belum banyak diajarkan sekolah formal. Softskills ini juga sangat mereka butuhkan, terutama dalam melakukan interaksi sosial pada umumnya.
"Secara khusus, kemampuan berupa kreativitas, penyelesaian persoalan, berpikir kritis, berkolaborasi dan berkoordinasi, berkomunikasi, cerdas mengelola emosi, dan memiliki kemampuan kognitif yang baik," katanya.
