Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Konsumsi Gasoline Nonsubsidi Tertinggi di Sulawesi pada Ramadan & Lebaran

Konsumsi gasoline non subsidi jenis Pertamax diperkirakan bakal menjadi varian yang mengalami laju konsumsi paling tinggi dibandingkan dengan jenis BBM lainnya pada periode Ramadan dan Lebaran di Sulawesi.
Petugas melayani pembelian produk gasoline non subsidi Pertalite/Antara
Petugas melayani pembelian produk gasoline non subsidi Pertalite/Antara

Bisnis.com, MAKASSAR - Konsumsi gasoline non subsidi jenis Pertamax diperkirakan bakal menjadi varian yang mengalami laju konsumsi paling tinggi dibandingkan dengan jenis BBM lainnya pada periode Ramadan dan Lebaran di Sulawesi.

Pertamina MOR VII Sulawesi mengestimasikan konsumsi Pertamax bakal menyentuh laju 12,8% dibandingkan dengan realiasi harian normal dengan volume sebanyak 237 kilo liter (KL) per hari.

GM Pertamina MOR VII Sulawesi Tengku Fernanda mengatakan Pertamax menjadi BBM dengan laju konsumsi paling tinggi, meski dari sisi volume masih terpaut jauh bila dibandingkan dengan konsumsi gasoline subsidi yakni Premium.

Menurutnya, laju konsumsi Pertamax itu dipengaruhi oleh kecendrungan masyarakat yang mulai memilih bahan bakar dengan tingkat efesiensi optimal guna mendukung mobilitas sepanjang Ramadan hingga Lebaran mendatang.

Adapun untuk Premium sendiri, volume konsumsi diproyeksikan bakal menyentuh 4.262 KL per hari atau melaju 11,9% dibandingkan dengan penyaluran harian pada hari biasa.

"Secara keseluruhan, kami juga sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk memastikan ketersediaan BBM saat terjadi lonjakan konsumsi. Salah satunya melalui pembentukan Satgas untuk memastikan kelancaran distribusi dan kebutuhan BBM di Sulawesi," katanya, Senin (14/5/2018).

Tengku menjelaskan, satuan tugas tersebut telah disiagakan perseroan sejak 5 Mei dan akan bekerja hingga 25 Juni mendatang untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM pada enam provinsi di Sulawesi.

Secara terperinci, titik konsumsi tertinggi diperkirakan terjadi pada 14 Juni mendatang atau H-1 Lebaran dengan volume mencapai 4.547 KL untuk gasoline kumulatif.

Kemudian untuk konsumsi BBM jenis diesel atau gasoil diestimasikan terjadi pada 26 Juni atau H+11 dengan volume mencapai 3.099 KL.

Tengku mengemukakan, pihaknya juga melakukan upaya antisipasi pada sisi operasional mencakup optimalisasi mobil tanki dan awak mobil tanki serta menyiapkan mobil tanki Dispensing System/Mobile Dispenser.

“Kami juga terus menjalin komunikasi intensif dengan pihak Dishub, Disperindag, Kepolisian, dan ESDM, melakukan himbauan dan sosialisasi baik melalui media elektronik maupun media sosial serta menyiagakan dua kendaraan mobil satgas untuk berpatroli," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper