Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Sulbar Instruksikan Cetak Sawah untuk Kejar Target Produksi 203.000 Ton

Gubernur Sulbar instruksikan cetak sawah di 6 kabupaten untuk capai target produksi beras 203.000 ton, meski hadapi keterbatasan lahan dan alih fungsi.
Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka./Pemprov Sulbar
Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka./Pemprov Sulbar

Bisnis.com, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka mengumpulkan para kepala dinas pertanian dari 6 kabupaten di wilayahnya untuk mengebut program percetakan sawah.

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya mendukung program prioritas nasional di bidang ketahanan pangan sebagaimana dicanangkan pemerintah pusat, serta mengejar target produksi beras.

Para kepala dinas diminta untuk mengajukan beberapa lokasi yang bisa dijadikan tempat mencetak sawah, meski berada di kawasan hutan lindung. Namun, Suhardi mengecualikan kawasan konservasi.

"Yang penting jangan kawasan konservasi. Nanti saya yang akan urus ke pemerintah pusat untuk pelepasan hutan lindung," kata Suhardi Duka kepada para kepala dinas di Kantor Gubernur Sulbar, Kamis (17/7/2025).

Rencana tersebut dilakukan karena pemerintah provinsi mengalami keterbatasan lahan. Pihaknya hanya menyanggupi percetakan sawah seluas 1.300 hektare saja dari rencana awal seluas 4.060,67 hektare pada tahun ini. 

Padahal alokasi anggaran dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) telah disiapkan untuk lahan seluas 4.070 hektare.

Oleh sebab itu dukungan dari tiap kabupaten dianggapnya sangat krusial untuk membantu mewujudkan target produksi beras sebanyak 203.000 ton per tahun di provinsi ini.

Lebih lanjut Suhardi mengungkapkan bahwa tantangan di Sulbar saat ini bukan hanya dari terbatasnya lahan, melainkan juga telah banyak alih fungsi sawah yang saat ini menjadi perkebunan kelapa sawit.

"Kita harus seriusi ini. Banyak lahan yang sebenarnya bisa dicetak jadi sawah tapi terhalang status kawasan. Jadi data potensi lahan perlu mulai kita siapkan. Ini demi beri makan rakyat, kita lepas kawasan hutan, tentu dengan batasan tertentu," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro